.: Anda Suka Blog Ini? :.
.: Komentar Warga FB :.
Ahad, 16 Ogos 2009
Filem “Muslim Demographics' Bukti Islam Makin Berkembang di Eropah
Film sekitar 7 menit mampu memprediksi perkembangan Islam di Eropa. Sekitar tahun 2027, separoh penduduk Eropa sudah muslim, katanya
Hidayatullah.com--Film yang memunculkan banyak grafik, tanpa ada gambar manusia. Meski dianggap menjemukan, tapi film ini menarik jutaan pengunjung internet. Pesannya diprediksi, tahun 2050 separoh penduduk Eropa adalah muslim.
"Dalam hitungan tahun Eropa yang kita kenal sekarang, akan hilang. Populasi Eropa tidak akan berhenti di sini. Mengapa? Imigrasi. Imigrasi Islam. 90 persen pertumbuhan penduduk di Eropa sejak 1990 adalah imigrasi Eropa," kutip sebuah media Belanda.
Cuplikan film 'Muslim Demographics' sepanjang tujuh menit berisikan teks bergeser, dengan latar warna hitam dan diiringi musik Arab. Tidak ada gambar manusia sama sekali: hanya daftar statistik yang muncul beruntun dengan daftar lain. Film ini ditutup dengan peringatan pada kaum kristen agar bertindak menanggulangi 'bahaya' pertumbuhan islam di Barat. Apa bentuk tindakan tidak disampaikan dalam film itu. Sejauh ini film di internet itu sudah menerima 10 juta lebih pengunjung.
Berdasarkan data yang tampaknya akurat, para pembuat film mencoba menunjukkan bahwa budaya Barat terancam dan malah akan musnah dalam waktu singkat. Contohnya, untuk mempertahankan jumlah orang dari kelompok budaya mana pun, rata-rata angka kelahiran per keluarga harus senilai 2,11 persen.
Menurut film itu, pada tahun 2007 rata-rata angka kelahiran di negara-negara Uni Eropa 1,38 persen. Di Spanyol malah 1,1 persen. Di keluarga muslim, rata-rata angka kelahiran jauh lebih tinggi: 8,1 persen. Di Belanda, konon sekarang separoh dari anak-anak yang baru lahir adalah muslim dan pada 2027 separoh penduduk adalah muslim.
Film itu menunjukkan gambar pemimpin Libia Muammar Khadafi dengan kata-kata yang pernah diucapkannya. "Kami tidak perlu teroris, kami tidak perlu pelaku bom bunuh diri. Lima puluhan juta muslim di Eropa akan mengubah benua itu menjadi benua muslim dalam beberapa dasawarsa. Orang yang dulu tidak merasa takut akan invasi islam di Eropa, sekarang bakal takut juga."
Tapi apa angka-angka itu benar? Jan Latten dari Biro Pusat Statistik (CBS) berpendapat lain.
"Begini. Penghitungannya salah, tapi trendnya benar. Jumlah kelahiran anak muslim memang akan lebih banyak ketimbang tiga puluh tahun lalu. Tapi secara kuantitatif itu berlebihan. Saat ini dapat dikatakan sekitar dua puluh persen anak-anak, ibunya bukan orang Barat. Tapi kita tahu juga bahwa ibu yang non Barat ini tidak semuanya muslim. Hampir separoh memang mengaku muslim. Dari dua puluh persen anak-anak yang ibunya bukan orang Barat itu, cuma separoh, jadi sepuluh persen, adalah anak muslim, " ujar Jan Latten.
Konflik sosial
Minggu ini koran Inggris Daily Telegraph juga melaporkan data muslim di negara-negara Uni Eropa. Jumlahnya pada tiga puluh tahun belakangan, konon bertambah dua lipat dan akan berlipat ganda lagi pada 2015. Oleh karena itu koran ini memperingatkan, kalau tidak ada proses integrasi yang baik, akan terjadi konflik sosial besar-besaran.
Apakah ini mengkhawatirkan? Buat Amr Khalid, seorang mubaligh Mesir dan aktivis muslim, ini tidak mengkhawatirkan. Dalam sebuah film di Youtube juga, mubaligh ini terlihat menyatakan kegembiraannya yang murni atas bertambah pesatnya umat Islam di Eropa.
"Perlu disampaikan bahwa jumlah muslim di Eropa antara 25 sampai 30 juta orang. Sambil tertawa ia menambahkan: "Muslim melahirkan anak, Eropa tidak," ujar Khalid dalam sebuah pidato.
Amr Khalid berpendapat, dalam waktu dua puluh tahun, muslim bakal menjadi mayoritas di sana (Eropa, red.), dan bisa berkonsekuensi untuk mempengaruhi kebijakan Eropa. [rnwl/ww.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com--Film yang memunculkan banyak grafik, tanpa ada gambar manusia. Meski dianggap menjemukan, tapi film ini menarik jutaan pengunjung internet. Pesannya diprediksi, tahun 2050 separoh penduduk Eropa adalah muslim.
"Dalam hitungan tahun Eropa yang kita kenal sekarang, akan hilang. Populasi Eropa tidak akan berhenti di sini. Mengapa? Imigrasi. Imigrasi Islam. 90 persen pertumbuhan penduduk di Eropa sejak 1990 adalah imigrasi Eropa," kutip sebuah media Belanda.
Cuplikan film 'Muslim Demographics' sepanjang tujuh menit berisikan teks bergeser, dengan latar warna hitam dan diiringi musik Arab. Tidak ada gambar manusia sama sekali: hanya daftar statistik yang muncul beruntun dengan daftar lain. Film ini ditutup dengan peringatan pada kaum kristen agar bertindak menanggulangi 'bahaya' pertumbuhan islam di Barat. Apa bentuk tindakan tidak disampaikan dalam film itu. Sejauh ini film di internet itu sudah menerima 10 juta lebih pengunjung.
Berdasarkan data yang tampaknya akurat, para pembuat film mencoba menunjukkan bahwa budaya Barat terancam dan malah akan musnah dalam waktu singkat. Contohnya, untuk mempertahankan jumlah orang dari kelompok budaya mana pun, rata-rata angka kelahiran per keluarga harus senilai 2,11 persen.
Menurut film itu, pada tahun 2007 rata-rata angka kelahiran di negara-negara Uni Eropa 1,38 persen. Di Spanyol malah 1,1 persen. Di keluarga muslim, rata-rata angka kelahiran jauh lebih tinggi: 8,1 persen. Di Belanda, konon sekarang separoh dari anak-anak yang baru lahir adalah muslim dan pada 2027 separoh penduduk adalah muslim.
Film itu menunjukkan gambar pemimpin Libia Muammar Khadafi dengan kata-kata yang pernah diucapkannya. "Kami tidak perlu teroris, kami tidak perlu pelaku bom bunuh diri. Lima puluhan juta muslim di Eropa akan mengubah benua itu menjadi benua muslim dalam beberapa dasawarsa. Orang yang dulu tidak merasa takut akan invasi islam di Eropa, sekarang bakal takut juga."
Tapi apa angka-angka itu benar? Jan Latten dari Biro Pusat Statistik (CBS) berpendapat lain.
"Begini. Penghitungannya salah, tapi trendnya benar. Jumlah kelahiran anak muslim memang akan lebih banyak ketimbang tiga puluh tahun lalu. Tapi secara kuantitatif itu berlebihan. Saat ini dapat dikatakan sekitar dua puluh persen anak-anak, ibunya bukan orang Barat. Tapi kita tahu juga bahwa ibu yang non Barat ini tidak semuanya muslim. Hampir separoh memang mengaku muslim. Dari dua puluh persen anak-anak yang ibunya bukan orang Barat itu, cuma separoh, jadi sepuluh persen, adalah anak muslim, " ujar Jan Latten.
Konflik sosial
Minggu ini koran Inggris Daily Telegraph juga melaporkan data muslim di negara-negara Uni Eropa. Jumlahnya pada tiga puluh tahun belakangan, konon bertambah dua lipat dan akan berlipat ganda lagi pada 2015. Oleh karena itu koran ini memperingatkan, kalau tidak ada proses integrasi yang baik, akan terjadi konflik sosial besar-besaran.
Apakah ini mengkhawatirkan? Buat Amr Khalid, seorang mubaligh Mesir dan aktivis muslim, ini tidak mengkhawatirkan. Dalam sebuah film di Youtube juga, mubaligh ini terlihat menyatakan kegembiraannya yang murni atas bertambah pesatnya umat Islam di Eropa.
"Perlu disampaikan bahwa jumlah muslim di Eropa antara 25 sampai 30 juta orang. Sambil tertawa ia menambahkan: "Muslim melahirkan anak, Eropa tidak," ujar Khalid dalam sebuah pidato.
Amr Khalid berpendapat, dalam waktu dua puluh tahun, muslim bakal menjadi mayoritas di sana (Eropa, red.), dan bisa berkonsekuensi untuk mempengaruhi kebijakan Eropa. [rnwl/ww.hidayatullah.com]
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan