“Surat itu dikirimkan kemarin,” ujar salah seorang juru bicara PBB, Marie Okabe.
Okabe menyatakan bahwa surat Ban merupakan sebuah “surat biasa dalam rangka inagurasi,” namun menambahkan bahwa isinya tidak akan dipublikasikan dan akan tetap dirahasiakan. Sekretaris Jenderal secara rutin memberikan ucapan selamat kepada para pemimpin yang baru terpilih dan PBB telah merilis beberapa isi pesan tersebut sebelumnya.
Menyusul pengumuman hasil pemilihan presiden yang digelar tanggal 12 Juni lalu, Presiden Ahmadinejad kembali menduduki posisinya sebagai pemimpin Iran untuk kali kedua. Hasil pemilu itu menjerumuskan Iran ke dalam krisis internalnya yang paling buruk semenjak Revolusi Islam tahun 1979 dan memperdalam perpecahan di kalangan elit penguasa.
Para kandidat yang kalah dan pendukungnya menolak hasil resmi pemilu. Ketidakpuasasan yang berujung pada aksi protes di jalan-jalan dan persidangan masal para pemrotes yang disiarkan secara langsung melalui televisi masih mendominasi kehidupan politik Iran.
Para pemimpin Barat yang telah merasa kecewa dengan retorika Ahmadinejad yang anti-Israel, penyangkalannya akan peristiwa Holocaust, dan ambisi nuklirnya, menolak memberikan ucapan selamat kepada presiden terpilih dalam acar inagurasi minggu lalu, meskipun rekan-rekan mereka di Jepang dan Turki melakukannya.
Di antara para pemimpin yang menahan ucapan selamatnya kepada Ahmadinejad adalah Presiden Obama, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Okabe mengatakan surat Ban itu bukanlah suatu pembenaran atas terpilihnya Ahmadinejad, melainkan “ekspresi harapan bahwa Iran dan PBB akan terus bekerjasama dalam mengatasi isu-isu regional dan global.”
Secara terpisah, peraih Nobel Perdamaian Shirin Ebadi mendesak Ban mengunjungi Iran untuk menerima pertanggunjawaban langsung atas pelanggaran HAM yang mereka lakukan.
“Saya meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk mengunjungi Iran,” ujar Ebadi. “Ia harus berbicara dengan keluarga yang anggotanya ditahan atau terbunuh dalam aksi protes.”
Bulan lalu, Ban memonitor situasi di Iran namun tidak memutuskan apakah akan mengirim seorang utusan untuk menyelidiki laporan pelanggaran HAM di sana.
Ebadi mengatakan lebih dari 100 orang telah terbunuh.
Amnesty International, Human Rights Watch dan kelompok-kelompok hak asasi lainnya telah mendesak Ban untuk mengirim seorang perwakilan ke Iran dan menekan mereka untuk membebaskan orang-orang yang ditahan pasca pemilihan.
Ahmadinejad dijadwalkan akan datang ke New York bulan depan untuk menghadiri sidang tahunan Majelis Umum PBB.
Dewan Keamanan PBB telah menerapkan tiga sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya. (rin/an/ptv) Dikutip oleh www.suaramedia.com
0 ulasan:
Catat Ulasan