Rotterdam, kota di mana Ramadhan menjadi penasihat bagi walikota atas isu-isu multikulturalisme sejak tahun 2007, dan Universitas Erasmus, di mana ia menjadi profesor tamu untuk studi teologi, mengatakan,”Alasannya adalah keterlibatan Ramadhan dengan saluran televisi Iran, PressTV, yang tidak sesuai dengan profesinya.”
Sumber-sumber di balai kota Rotterdam mengatakan bahwa eksekutif dewan kota dan walikota merasa Ramadhan telah kehilangan kredibiltasnya sebagai seorang penasihat isu-isu integrasi.
“PressTV adalah sebuah saluran televisi yang dibiayai oleh pemerintah Iran,” ujar mereka, menambahkan “Meskipun tidak ada keraguan dalam upaya personal Tariq Ramadhan, kedua dewan memandang hubungan tak langsung dengan rezim represif ini tidak dapat diterima.”
Walikota Rotterdam adalah Ahmed Aboutaleb, seorang Muslim yang pernah menjabat sebagai menteri muda untuk urusan sosial dan yang telah bersumpah untuk meredakan ketegangan antara warga kota keturunan asli Belanda dengan populasi imigran yang semakin meningkat.
Ramadhan mengatakan ia akan menuntut dewan ke pengadilan.
“Saya akan menghadap ke pemerintah kota. Ini adalah persoalan kehormatan dan harga diri,” ujarnya.
Ia mengatakan merasa tidak senang karena telah dicap sebagai pendukung pemerintah Iran.
“Ketika saya menerima tawaran untuk menjadi pembawa acara televisi tentang Islam dan kehidupan jaman sekarang, saya memilih jalan debat kritis,”ujarnya Ramadhan dalam sebuah surat terbuka yang dipublikasikan oleh koran NRC Handelsblad pada hari Selasa.
“Menempatkan saya dalam posisi di mana saya mendukung sebuah rezim adalah sesuatu yang tidak dapat diterima,” ujarnya.
“Pemecatan itu lebih ke arah iklim politik di Belanda daripada alasan-alasan lain,” ujar Ramadhan, merujuk padakelompok-kelompok sayap kanan di Rotterdam.
Seorang warga negara Swiss keturunan Mesir, Ramadhan adalah profesor Universitas Oxford dan cucu Hasan Al Banna, seorang pemikir Islam dan aktivis yang pada tahun 1928 mendirikan Persaudaraan Muslim, yang menentang ide-ide Barat dan sekuler.
Ia terkenal dalam mempromosikan bentuk modern Islam dan menentang invasi AS ke Irak tahun 2003.
Bulan lalu, sebuah putusan banding pengadilan federal membalik putusan pengadilan di bawahnya yang mencekal Ramadhan masuk ke AS.
Pemerintah AS telah membatalkan visanya beberapa kali, mengatakan bahwa sejumlah donasi atas namanya telah diberikan pada sebuah kelompok yang dilarang di negara tersebut, yayasan amal berbasis di Swiss, atau Association de Secours Palestinien.(rin/aby/end) Dikutip oleh www.suaramedia.com
0 ulasan:
Catat Ulasan