Jutaan blogger sukarela, mulai dari Inggris, Perancis, Jerman, dan Spanyol dikumpulkan dalam sebuah blog dibawah asuhan Erez Halfon, direktur umum Menteri Imigrasi Israel untuk mengarahkan mereka.
Media Israel juga turut menutupi kebusukan negaranya dengan menyebarkan sisi positif kehidupan Israel sehingga dunia akan bersimpati kepadanya, dan menyebarkan berita bahwa selama ini mereka telah hidup di bawah ancaman terorisme.Dalam waktu 30 menit saja, lima sukarelawan telah disetujui untuk bergabung dalam pasukan tersebut, kata Halfon.
Seorang sukarelawan pertama bernama Sandrine Pitousi dari Kfar Maimon, sebuah kota berjarak lima kilometer dari Gaza, mengatakan segera mendaftarkan diri setelah mendengar berita tersebut dari radio.
“Saya memutuskan bergabung karena saya hidup diantara konflik ini”, katanya.
Kejahatan besar-besaran memang telah disaksikan di tanah Gaza, membawa krisis kemanusiaan serta kecaman dunia internasional terhadap Israel yang menebarkan mimpi buruk bagi masyarakat.
Menteri Israel juga secara cepat meluncurkan program tersebut untuk membersihkan nama Israel di mata dunia.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Menteri Gabungan telah mendanai perkembangan dunia maya, yang kami yakini sebagai kunci menuju masa depan”, kata Eli Aflalo salah seorang Menteri.
Kementerian juga sedang menghadapi tantangan untuk memperbaiki citra pemerintahan mereka bagi rakyat mereka sendiri, dan menghubungkan mereka dengan dunia maya
Erez Halfon menekankan pentingnya membuat “pasukan” baru tersebut.
“Saya mengajak seluruh dunia untuk bergabung dengan pasukan kami dan memperbaiki citra Israel di mata dunia”.
Meski demikian nampaknya tidak mudah bagi siapapun untuk melupakan kejadian mengerikan yang dilakukan Israel beberapa waktu lalu yang mengatasnamakan keamanan internasional, namun telah menewaskan ribuan orang, termasuk ratusan wanita dan anak-anak.www.suaramedia.com
0 ulasan:
Catat Ulasan