“Politisi pemerintah kota Kopenhagen memutuskan untuk mendirikan sebuah Masjid besar di tengah kota,” dakwa parti itu dalam sebuah iklan satu halaman penuh yang disiarkan di beberapa harian.
“Di antara beberapa sumber lainnya, dana pembangunan akan berasal dari rezim Iran, namun tidak ada partai lain dalam pemerintahan lokal yang mengkhawatirkan hal itu.”
Pada hari Selasa, 27 Agustus, dewan kota Kopenhagen setuju untuk mempersiapkan draf rencana lokal untuk sebuah Masjid di kawasan barat laut ibukota.
DPP adalah satu-satunya parti yang menentang pembangunan masjid tersebut. Pelaksanaan pembangunan akan dilakukan melalui donasi peribadi dan diperkirakan akan menghabiskan dana antara 40 hingga 50 juta kroner (5.4 juta hingga 6.7 juta euro).
Kempennye juga mengkritik rencana pembangunan masjid lain di kawasan pinggiran selatan Amager, mengklaim bahwa projek itu akan didanai oleh “diktator Arab Saudi”.
DPP berjanji akan mengadakan sebuah referendum atas pembangunan Masjid-Masjid di negara Skandinavia itu.
Bermain politik, partai tersebut mengaitkan kampanye anti-Masjid dengan pemilihan pemerintah kota mendatang.
“Semakin banyak perwakilan dari DPP terpilih dalam pemilihan lokal pada tanggal 17 November mendatang, semakin besar perlawanan terhadap cengkeraman Islamis, juga di kota kalian.”
Dalam pemilihan parlimen tahun 2007, DPP memperoleh 25 kerusi dari 179 kerusi yang tersedia dan menjadi partai terbesar ketiga di Denmark.
Meskipun tidak menjadi sebahagian dari kabinet, parti ini tetap menjalin kerjasama erat dengan parti-parti pemerintah dalam sebahagian besar isu.
Walikota Kopenhagen untuk Kesihatan dan Perawatan, Mogens Lonborg, mengkritik kempennya anti-Masjid dan menuduhnya sebagai sebahagian dari usaha untuk merosakkan kebebasan beragama.
“Saya tidak peduli pada kempennya itu. Kita memiliki kebebasan di Denmark, dan jika kau cuba untuk menghalangi kaum Muslim berkumpul di masjid, saya fikir itu merosakkan kebebasan beragama,” ujarnya kepada MetroXpress.
Denmark memiliki minoriti Muslim sebanyak 200.000 dari 5.4 juta total penduduknya.
Islam adalah agama terbesar kedua di negara tersebut setelah Gereja Protestan Lutheran yang dijalankan oleh negara.
Denmark telah memiliki hubungan yang tegang dengan dunia Muslim semenjak Denmark mempublikasikan kartun Nabi Muhammad pada tahun 2005 yang menyebabkan kemarahan dan protes dari beberapa negara Muslim.
Klaus Bondam, walikota untuk teknologi dan lingkungan, juga berbicara menentang kempennya iklan anti-Masjid itu.
“DPP berpendapat bahwa mereka dapat mengumpulkan suara untuk menjalankan kempennya melawan Muslim di kota ini,” ujarnya.
“Saya yakin sebagian besar orang di Kopenhagen, seperti hal saya, akan menggelengkan kepala dan mengabaikan iklan tersbeut, berdasarkan kebijakan mereka yang xenophobik (ketakutan akan sebuah kelompok masyarakat) dan ketakutan akan kebebasan beragama.” (rin/iol)
Dipetik dan diubahsuai drp www.suaramedia.com
0 ulasan:
Catat Ulasan