Saudara,
seandainya kau tangisi kematianku
dan kau sirami pusaraku
dengan air matamu
maka di atas tulang-tulangku
yang hancur luluh
nyalakanlah obor buat umat ini
dan teruskanlah perjalanan
ke gerbang jaya
Saudara,
kematianku adalah suatu perjalanan
mendapatkan kekasih
yang sedang merindu
taman-taman di syurga Tuhanku
bangga menerimaku
burung-burungnya
berkicau riang menyambutku
bahagialah hidupku di alam abadi
Saudara,
puaka kegelapan pasti akan hancur
dan alam ini akan disinari fajar lagi
biarlah rohku terbang
mendapatkan rindunya
janganlah gentar
berkelana di alam abadi
nun di sana fajar sedang memancar
(ditulis beberapa jam sebelum menemui syahid di tali gantung pada tahun 1966)
sumber: halaqah.net
0 ulasan:
Catat Ulasan