.: Anda Suka Blog Ini? :.

.: Komentar Warga FB :.

Jumaat, 4 September 2009

"Jihad" : Takutnya Jerman Kepada Nama


Kini, bayi di Jerman dapat memilih nama Jihad yang sebelumnya dilarang di negara tersebut. (SuaraMedia News)

Kini, bayi di Jerman dapat memilih nama Jihad yang sebelumnya dilarang di negara tersebut. (SuaraMedia News)

BERLIN (SuaraMedia News ) – Pengadilan Berlin pada hari Rabu waktu setempat mengkonfirmasikan bahwa penggunaan nama Jihad sebagai nama untuk diberikan kepada bayi laki-laki sama sekali tidak akan menganggu kepentingan sang penyandang nama dan mengesahkan pemberian nama Jihad pada akta kelahiran resmi.

Pengadilan Berlin memutuskan bahwa seorang pria Jeman boleh memberi nama Djehad atau Jihad kepada putranya.

Keputusan pengadilan tinggi Berlin tersebut memperkuat dua putusan pengadilan yang berada di tingkat lebih rendah.

Peristiwa tersebut adalah sebuah hal yang langka karena untuk pertama kalinya Jerman mengesahkan penggunaan nama Jihad setelah bertahun-tahun kontroversi penggunaan nama Jihad pada catatan kelahiran di negara tersebut.

Salah seorang pejabat pencatat kelahiran di Berlin tetap menolak adanya pendaftaran nama Jihad dengan dalih bahwa kata Jihad – yang oleb Barat banyak dikaitkan dengan perang suci – memiliki arti negatif di Jerman pasca terjadinya peristiwa 11 September 2001.

Akan tetapi, pihak pengadilan tidak bersedia membenarkan penilaian tersebut, pengadilan merasa bahwa nama Jihad telah umum dipergunakan sebagai nama laki-laki Arab untuk mengkonfirmasikan komitmen seorang Muslim dalam menyiarkan ajaran agamanya secara spiritual dan dalam kehidupan bermasyarakat, sebuah hal yang tidak boleh dipengaruhi bahkan jika ada sejumlah elemen yang dianggap “ekstrim” dalam penggunaan nama Jihad.

Pada saat yang bersamaan, pihak pengadilan mengkonfirmasikan bahwa orangtua dari anak tersebut,warga Jerman keturunan Mesir, Reda Seyam, berhak memilih nama Jihad untuk dianugerahkan kepada buah hatinya.

Pengadilan tersebut menyimpulkan bahwa hak bagi para orangtua untuk memberikan nama, yang dirasa sesuai, kepada buah hatinya tidak dapat dibatasi.

Kasus tersebut menarik perhatian dari kalangan luas di Jeman karena kasus tersebut mempertemukan Seyam dan pemerintah kota Berlin.

Sejak tiga tahun terakhir, Seyam telah berjuang di pengadilan Jerman untuk memberikan nama Jihad kepada putra bungsunya, yang kini telah berusia empat tahun.

Para pejabat dinas intelijen Jerman dan AS menduga bahwa Seyam memiliki keterkaitan dengan al-Qaeda, namun keduanya tidak mampu memberikan bukti-bukti yang diperlukan untuk dapat menangkap Seyam. Meski, baru-baru ini, jaksa penuntut umum Munich melayangkan tuntutan hukum terhadap Seyam dan tujuh orang lainnya dengan tuduhan penggunaan internet dan menggunakan seminar-seminar untuk memperkenalkan jihad kepada warga Jerman.

Berdasarkan sebuah laporan dari agen intelijen asing Jerman, BND, Seyam pindah ke Jerman pada tahun 1988, menikahi seorang wanita berkebangsaan Jerman, kemudian pergi ke Bosnia pada tahun 1994 untuk bergabung dengan para pejuang Muslim untuk melaksanakan jihad dalam perang Balkan.

Di Jerman, seringkali ada pertentangan berkaitan dengan nama-nama tertentu, seperti nama Rusia, yang mengindikasikan sebuah klub olahraga atau Heydrich, yang mirip dengan nama mantan anggota Nazi, serta sejumlah nama lainnya. (dn/im/nms/spd) Dikutip oleh www.suaramedia.com

0 ulasan:

FOM Ads
Photobucket



 

BICARA TINTA Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template