.: Anda Suka Blog Ini? :.

.: Komentar Warga FB :.

Isnin, 24 Ogos 2009

Iron Dom: Petanda Zionis Sedia Berperang!!


Sistem pertahanan Iron Dome yang digunakan Israel untuk menahan serangan balasan yang diluncurkan oleh pejuang dari Gaza. (SuaraMedia News)

Sistem pertahanan Iron Dome yang digunakan Israel untuk menahan serangan balasan yang diluncurkan oleh pejuang dari Gaza. (SuaraMedia News)

TEL AVIV (SuaraMediaNews) - IDF semakin bergerak mendekati untukmendapatkan Iron Dome atau Kubah Besi seminggu setelah Angkatan Udara Israel merampungkan pendirian sebuah batalion baru yang akan mengoperasikan sistem pertahanan misil jarak-dekat terbaru mereka.

Bulan lalu, Iron Dome telah sukses mencegat roket yang dibuat menyerupai roket Kassam dan Model-Grad Katyusha berjarak dekat dalam serangkaian tes yang diadakan oleh Kementrian Pertahanan, meski sebelumnya mereka juga mengalami kegagalan dalam beberapa tes peluncuran sistem pertahanan rudal Arrow yang sedianya mereka siapkan guna menangkal serangan Iran.

Uji coba itu dilakukan di California, AS dan bertujuan untuk menilai efisiensi versi terbaru Arrow II melawan kedatangan rudal balistik jarak menengah seperti rudal Shahab-3 milik Iran.

Meskipun elemen-elemen individu dari sistem baru tersebut telah diuji coba di Israel sebelumnya, secara keseluruhan sistem itu belum pernah terbukti melawan target jarak jauh yang realistik karena kurangnya ruang di dalam dan di sekitar Israel.

Iron Dome, dibawah pengembangan Rafael Defense System, akan dioperasikan pada pertengahan tahun 2010 dan dikalim mampu mencegat serangan balasan misil jarak dekat yang mungkin akan ditembakkan oleh Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Libanon Selatan, ujar seorang pejabat AU berkata pada hari Minggu.

Iron Dome menggunakan sebuah radar yang dapat menemukan serta melacak lokasi dari sebuah roket kemudian mencegatnya dengan sebuah pencegat misil kinetik. Baterai pertama yang akan ditempatkan sepanjang perbatasan Gaza akan terdiri dari empat peluncur dan tiap peluncur memiliki 20 misil.

Batalion baru tersebut adalah bagian dari Divisi Pertahanan Udara dari Angkatan Udara Israel. Komandannya, Letkol Shabtai Ben-Boher, yang baru-baru ini menjadi seorang komandan dari sebuah Batalion Misil Patriot. AU Israel telah mulai mempersiapkan untuk mengoperasikan sistem misil Arrow untuk menangkis misil balisitik jangka panjang dan Rafael ikut mengembangkan David’s Sling untuk menangkal roket jarak menengah yang mungkin ditembakan oleh Hizbullah dan Syira.

Pejabat dari Batalion tersebut telah latihan dengan sistem-sistem tersebut serta memformulasikan sebuah doktrin untuk operasinya. Para tentara yang akan bergabung dengan Batalion yang telah dipilih dari unit-unit Divisi Pertahanan Udara. Latihan tersebut diadakan dengan menggunakan simulasi komputer dan saat ini fokus kepada komando dan sistem kontrol Iron Dome, sistem radar baru dan pelontar misil.

“Kami tidak dapat menjanjikan 100 persen pertahan penuh,” ujar Kol. Zvika, komandan untuk Divisi Pertahan Udara bagian Utara. “Namun apa yang dapat kami janjikan adalah ini merupakan solusi atas roket balasan dari Jalur Gaza.”

IDF juga telah menemukan posisi-posisi sepanjang perbatasan Gaza yang akan dapat digunakan sebagai pangkalan bagi sistem tersebut, yang termasuk menempatkan sistem tersebut sepanjang perbatasan dengan Libanon.

Pada bulan Juni, sistem pertahanan misil Israel, Arrow II, direncanakan untuk diuji coba di AS namun disebabkan oleh masalah-masalah yang tidak diketahui apa, menyebabkan uji coba tersebut terpaksa dibatalkan.

Dalam sebuah tes yang melibatkan tiga pencegat misil, Arrow berhasil melacak sebuah target yang dijatukan dari pesawat C-17, ujar Pentagon.

Sistem Israel juga bertukar data pada target dalam elemen yang real time dengan sistem pertahanan misil AS, ujar pernyataan tersebut.

Pada Mei lalu, komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Ido Neshustan memperkirakan Israel akan memiliki tiga jenis sistem pertahanan terhadap peluru kendali dalam empat tahun.

Berbicara dalam sebuah konferensi yang membahas mengenai pertahanan terhadap serangan peluru kendali di Institut Fischer Bersaudara untuk mempelajari strategi Udara dan Ruang Angkasa, di Herzliya, Nehustan. Dia mengatakan bahwa sistem Iron Dome tersebut dirancang untuk mengantisipasi roket Kassam dan Katyusha sebagai balasan yang ditembakkan dari Jalur Gaza, namun baru akan mulai diterapkan di perbatasan pada tahun 2010.

Sebelumnya, Danny Gold, kepala bidang penelitian dan pengembangan di Maf’at mengatakan bahwa pengerjaan Iron Dome telah mencapai “tahapan akhir” walaupun prosesnya agak “molor”.

“Sistem tersebut dapat dikembangkan lima kali lebih cepat dan biayanya sepuluh kali lebih murah,” kata Gold. “Sistem ini adalah sistem pertahanan termurah di dunia.” (iw/jp/hzr/sm) Dikutip oleh www.suaramedia.com

0 ulasan:

FOM Ads
Photobucket



 

BICARA TINTA Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template